The Way Of Life: February 2009
Google

Wednesday, February 11, 2009

The Italian Job

Leonardo Da Vinci

Untuk masalah desain kendaraan bermotor, orang Italia memang tiada duanya. Mungkin karena di Italia banyak seniman besar lahir, seperti Leonardo Da Vinci, yang mempunyai kemampuan desain di atas rata - rata pada jamannya. Pada awal peluncuran sepeda motor Ducati 916 yang menjadi juara dunia Superbike 1994, sejak saat itu banyak pabrikan motor jepang meluncurkan berbagai jenis motornya untuk bersaing dengan Ducati 916. Tetapi untuk masalah bentuk sampai saat ini Ducati 916 masih terlihat bagus. Ducati 916 merupakan salah satu World Greatest Motocycle. Itulah kelebihan orang Italia dalam mendesain kendaraan bermotor, selain rasa seninya tinggi, juga motor di desain untuk tidak ketinggalan jaman bentuknya. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini, rival - rival dari Ducati 916 yaitu Kawasaki ZX-7R, Honda RC 45, Suzuki GSX 750. Motor - motor Jepang terlihat kedodoran, jika dilihat pada jaman sekarang. Bentuknya gendut - gendut dan kurang cantik serta kurang elegan. Sedangkan Ducati 916 masih menyiratkan kecantikan di masa mudanya, dan masih terlihat awet muda sampai sekarang.

Ducati 916 Senna

Kawasaki ZX-7R

Honda RC 45

Suzuki GSX 750

Dalam dunia desain perangkat komputer, Apple merupakan trendsetter desain model komputernya bisa dijadikan collection item para computer mania. Bukan karena aplikasinya saja, juga karena modelnya yang unik. Mungkin untuk mendesain model - model lengendaris para desainer harus memeras otak kiri dan kanannya agar menghasilkan desain yang elegan.
Untuk desain aplikasi komputer semisal SIMRS juga harus didesain dengan elegan, meskipun dimakan jaman tetapi akan terus bisa melekat di hati user, karena kemudahan, kecepatan, akurasi, daya tahan dari aplikasi SIMRS itu sendiri. SIMRS dengan model mutakhir tapi dalam waktu 1 tahun performanya sudah menurun, susah digunakan, menggunakan menu model tombol - tombol seperti buatan anak kuliah yang lagi lucu - lucunya, sehingga ketika ditambah menu baru tombol - tombol tersebut harus digeser lagi posisi-nya sehingga menjadikan kurang indah dipandang. Itulah mengapa Microsoft word masih menggunakan pulldown menu, karena masalah fleksibilitas. Dan terlihat produk tersebut lebih 'dewasa' bukan seperti produk 'anak-anak'.

Ducati 916

Labels: , , ,

Tuesday, February 10, 2009

The Best Moment

Pernahkah anda mengalami, ketika sedang berjalan - jalan ke kota tiba-tiba bertemu seorang teman lama. Kemudian bersama teman lama anda tersebut secara kebetulan anda bertemu juga dengan rekan - rekan yang lain. Akhirnya anda dan rekan - rekan anda mempunyai ide untuk pergi ke sungai untuk memancing, sambil bercerita tentang kenangan lama anda bersama rekan - rekan, ternyata anda juga mendapat ikan yang cukup banyak pada hari itu.
Nah dari pengalaman tadi, besoknya anda berencana untuk mengadakan acara mancing bersama lagi, setelah sepakat akhirnya dipilih hari Minggu untuk memancing. Tapi pada hari H ternyata hanya 2 orang saja teman saja yang datang, topik pembicaraan jadi garing, trus tidak mendapat ikan pula. Atau berbagai pengalaman anda yang pada saat itu segala sesuatunya begitu 'sempurna', tapi anda tidak bisa mengulangi lagi moment tersebut. Salah satu contoh bahwa the best moment cannot repeat, hanya bisa terjadi satu kali saja. Kesempatan emas hanya datang satu kali, selanjutnya yang ada adalah kesempatan 'perak', atau kesempatan emas tetapi untuk hal yang lain.
Sering saya katakan kepada orang - orang rumah sakit, bahwa kesempatan untuk mendapatkan seorang direktur yang berpikiran maju, inftrastruktur yang bagus, SIMRS yang bagus, orang - orang rumah sakit yang mau bekerja dengan giat sangat jarang terjadi, kalo boleh dikatakan rumah sakit tersebut sangat beruntung mendapatkan moment tersebut. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, kesempatan tersebut mungkin tidak akan pernah terulang lagi. So manfaatkan waktu dan kesempatan anda sebaik - baiknya. Penyesalan hanya ada di belakang, tidak pernah di depan. Anda harus dapat merasakan kesempatan itu.

Labels: , , ,

Tak ada yang abadi

Ketika kita tidur, para pakar komputer sibuk mencari solusi, ide - ide baru, teknologi baru untuk masa depan. Software baru, algoritma baru, produk baru. Dunia teknologi informasi begitu cepat berubah. Ketika besok kita bangun, kita lihat di internet sudah ada produk baru, ilmu baru, riset yang dikembangkan para ahli melampaui jangkauan impian kita. Produk yang sekarang jadi pemimpin pasar tahun depan sudah digantikan oleh pesaing. Jika R & D sebuah perusahaan teknologi mandeg, otomatis dia hanya menjual teknologi kuno yang sudah tidak relevan di jamannya. Dalam waktu yang cepat, produknya ditolak oleh pasar. Di jaman internet pesaing ada dari seluruh dunia, dengan informasi yang tersedia di internet para periset dapat dengan cepat mengadopsi teknologi yang baru untuk dijadikan sebuah produk yang baru pula. Tidak ada produk yang sukses abadi, yang ada hanya legenda yang menjadi catatan kesuksesan masa lalu. Sukses masa lalu is nothing, sekarang adalah sekarang bukan masa lalu.

Juga di bidang bisnis musik di tanah air, para produser selalu mengasah intuisinya untuk mencari bibit baru yang bisa di terima pasar. Sehingga persaingan saat ini sangat ketat, lama 'hidup' sebuah band yang hanya mengandalkan satu lagu hit, akan cepat hilang dari pasar musik di Indonesia. Jika tidak disadari, sebuah band yang begitu cepat menanjak, karena keseringan muncul di TV, radio dengan lagu itu - itu saja. Maka orang akan cepat bosan, dapat dengan cepat digantikan oleh penyanyi atau group lain yang lebih fresh lagunya. Artus yang kebanyakan gosip, lupa kalau popularitasnya hanya seumur jagung, setelah itu hanya menjadi catatan sejarah musik di Indonesia. Artis penyanyi yang pandai, akan menumpuk modal pada saat dia bersinar untuk memulai dan merintis bisnis lain, sehingga ketika sinarnya meredup dia masih dapat hidup layak. Karena dia sadar tidak ada yang abadi.

Labels: ,

Terbaik dari yang terbaik

Ducati GP 9

Jika kita lihat spesifikasi salah satu motor di GP yaitu Ducati GP 9 yang akan bertanding di tahun 2009. Motor ini terdiri dari banyak komponen buatan pihak ketiga, yang dianggap oleh pihak Ducati sebagai yang terbaik dan cocok untuk motornya. Pertama kita lihat dari komputer pengatur pengapian dari Magneti Marelli yang juga menyuplai sistemnya untuk pengapian Ferrari di F1. Kemudian sistem pelumasan Shell V-Power dari Shell, pengapian juga jadi satu modul dengan Magneti Marelli, suspensi dari Ohlins, untuk pengereman diambil dari Brembo depan dan belakang, kemudian ban Bridgestone. Untuk sasis bikinan Ducati sendiri yang terbuat dari serat karbon yang terkenal ringan, kuat. Sebelumnya Ducati memakai sasis klasik yaitu tubular. Terlihat dari spesifikasi di atas untuk produsen motor dunia sekelas Ducati, mempercayakan komponen motornya dari produsen terbaik. Produsen komponen yang memang fokus memproduksi komponen khusus, dengan team R & D yang khusus juga. Akhirnya menghasilkan komponen terbaik, Ducati bisa saja membuat komputer pengatur pengapian, tapi apakah bisa menyaingi Magneti Marelli. Yang akhirnya malah bisa menjadikan Ducati tidak fokus meriset motornya, akhirnya motornya ketinggalan teknologi dari motor Jepang lainnya.

Sebuah rumah sakit seharusnya dibangun oleh 'komponen' terbaik, pembangunan gedung dari delevoper terbaik, pembangunan jaringan listrik dari bahan dan vendor terbaik, pemasangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ( SIMRS ) dari vendor SIMRS terbaik. Rumah sakit sebagai pihak 'pabrikan' harus bisa mengambil 'bahan' terbaik dari yang terbaik, dan meng-combine, sehingga menjadi rumah sakit yang sempurna. Membangun 'mesin' rumah sakit yang terdiri dari SDM rumah sakit menjadi 'mesin' yang hebat. Cari, lihat, pilih dan kombinasikan yang terbaik untuk menjadi yang terbaik.

Labels: , , ,

Saturday, February 07, 2009

Survival

Lidah Buaya-koe

Pohon Lidah Buaya yang saya punya, cukup membuat saya kagum. Pohon lidah buaya tersebut berasal dari Kalimantan tepatnya Pontianak, jenisnya lebih besar dari kebanyakan lidah buaya biasa. Untuk nama jenisnya saya kurang tahu persis. Karena keterbatasan tempat menanam yaitu pot, dan juga akhirnya pohon lidah buaya tersebut saya taruh saja di luar pot beralaskan lantai semen. Praktis pohon tersebut hanya dapat mengambil air dari cadangan di daunnya dan hujan jika ada. Dan sisa - sisa air dari sisa siraman lingkungan di sekitarnya. Sekitar hampir 1 tahun pohon tersebut masih bisa hidup, meskipuna sudah tidak sesegar pada awalnya dulu. Sungguh suatu yang menakjubkan cara bertahan hidup atau survival dari salah satu ciptaan Tuhan ini. Dia dapat menghemat sumber daya dalam dirinya untuk bertahan hidup, kemudian mempergunakan secara maksimal sumber daya di luar dirinya. Kemudian setiap ada kesempatan mendapatkan air dia tidak menunggu waktu lagi untuk mengambil air tersebut kemudian mencadangkannya di dalam tubuhnya. Pasti selalu ada jalan keluar. Salah satu cerita yang saya dapat dari sebuah website juga hampir sama seperti kasus pohon lidah buaya saya, tentang kekuatan bertahan hidup, ceritanya seperti di bawah ini :

Kisah Manusia Kuat dan Seorang Janda

Pasar malam dibuka di sebuah kota . Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat.

Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping.

Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir.

Manusia kuat lalu menantang para penonton: “Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!”

Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras…. dan menekan sisa jeruk… tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : “Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?”

Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. “Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung.” Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.

Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras… dan “ting!” setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung.

Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.

Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, “Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan
hadiah itu.

Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?”

“Begini,” jawab wanita itu, “Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku.

Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku”.

Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku.

“Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya”, demikian kata seorang bijak.

story from : http://www.successkid.com/

Labels: , ,